Rabu, 25 November 2009

koma ku tercatat untuk tuhan,orang tua, teman,dan pacar.

when I was two years old, I had a long sleep.
puluhan jarum berada tepat di kepala ku.
orang tuaku yang sangat khawatir sehingga tidak lagi berharapan.
mereka berkata : mungkin anak kita tidak bisa di selamatkan lagi..
bangunan bisu tempat aku terlelap melawan kematian bertepat di jalan perlintasan tanjung morawa ( medan ).
terang gelap saling membalas dan aku sedikit bisa bergerak. kini harapan orang tua sedikit ada. dan pada semasa penyembuhan keesokan harinya aku di perbolehkan pulang sama makhluk jubah putih sang sembarangan penuduh. dan malam sebelum aku pulang, aku terjatuh dari tempat tidur dan kejadian itu membuat kembalinya tidur ku yang memakan ratusan putaran jam.
dan penyembuhan itu datang bersama ku lagi. aku pun menangis sambil memulai kehidupan ku yang baru berusia 2 tahun pada waktu itu.

kehidupan normal dengan perkelahian layak anak lainnya. keingintahuan ku membuat ku semakin berpikir tentang hidup ini. membuka setiap lembaran buku-buku dan mulai mempelajarinya. ternyata hidup ini hanya untuk menderita. dan hidup ini tak layak untuk di jalani. hidupku yang sederhana hingga jutaan masalah sedang mengantri untuk memasuk ke pembulu darah ini. ini adalah matahari yang tak berotasi.

aku menemukan jutaan paras yang berbeda di setiap ujung persimpangan, dan aku mulai melangkah untuk mencari apa yang belum tau aku cari. aku sangat mencintai semua aktivitas yang telah terkonsep. aku juga sangat menyayangi sosok orangtua yang selalu mendukung setiap apa yang aku kerjakan walau sebenarnya tidak semuanya.
terima kasih ibu, air matamu terasa asin untuk aku rasa. tapi aku akan serap itu dengan jutaan pori-poriku.

selalu berpikir positif itu lah kedewasaan sebenarnya. aku pun bangkit dengan pijakan kaca yang selalu buat aku terluka di setiap gerakan. aku mulai bosan dengan semua ini, mengutuk ketidak adilan tuhan dan membakar semua perintah serta membunuhnya di hati yang telah lama ini aku bangun. maaf kan aku tuhan jika kau benar ada, maka kau telah memberikan ku perangkat baja yang menimpa diriku setiap saat, kau memeras otak ku dan mengotak atik setiap perintah otak tersebut.


sampai saat ini pengakuan tuhan terhadap ku hanya sedikit, tapi aku yakin dia sedang memperhatikanku dan tertawa dengan karat yang di asingkannya.
maaf kan aku tuhan pengabdianku untuk sementara ini aku tutup. sepenuhnya aku akan berikan sampai aku bisa benar-benar tersenyum. karena aku bukan umatmu yang selalu mengadu dan mengeluh untuk kesengsaraan yang kau ciptakan.

semua garisan ini tak indah tanpa angin yang berputar pada satu wadah.dan
kehadiran teman semakin membuat ku bersemangat untuk mencabik-cabik kehidupanku. terima kasih atas dukungan kalian, kalian adalah bagian dari perjalanan ini, juga sesosok pacarku yang selalu perhatikan aku.
sekarat tindakan aku ini akan tumbang jika kalian semua tidak ada.

3 komentar:

  1. lek. ini gk ad hbungny sama tuhan. hidup itu lek, mau enak ato susah, mau sbntr ato lama, gk penting lek, yg penting itu dinikmati aja. ingat lek, kita masih dilangit pertama.

    BalasHapus
  2. jujur kali kau ric. menjadi jujur adalah hal yang baik. memiliki progres tentang "ketuhanan" juga merupakan hal yang baik (menurutku).
    Tapi, eric sedang berbahagia, bukan? :)

    BalasHapus
  3. hantu belau : sangat berhubungan jika anda menuliskan nama anda di rumah ku ini..
    :)


    bang yossy : iya bang aku bahagia sekarng. tapi ada faktor yang membuat aku obstacle untuk berpikir kedepan..
    :(

    BalasHapus