Kamis, 26 Mei 2011

pratinjau

Dimulai dari mendengar dan menjadi pola pikir rasis,
luka para pemikir yang membekas layak hal seseorang yang pindah agama dan masih terbayang-bayang dengan agama sebelumnya.

buka pintu, biarkan mereka masuk dan mencekik leher mu
dan biarkan mereka memperkosa pikiran dan menutup perbedaan.

saat metahari membakar sikap, pawang mengemis hujan
sirkulasi ilmu pengetahuan bahwa langit satu dan milik semua.

Senin, 23 Mei 2011

isikan akal tubuh

Dunia ini terinfeksi hal-hal bodoh.
coba kalian pikir bagaimana seekor srigala bertahan hidup di lembah kenistaan pada saat musim dingin.
apa kalian sudah mempersiapkan apa yang kalian bawa di saat kalian dewasa?

Maaf kan wahai penghuni tubuh karena telah menggantikan mu dengan segelas akal,
atas nama kotoran yang menyelimuti di setiap pembeneran kesucian bayi iblis yang berhasil meloloskan diri dari rahim seorang pelacur, bahwa kebahagian akan tergenggam.

Kadang dimana harus berpikir keras di kesindirian,
hidup ini adalah kebebasan bukan peraturan sepihak,
langkah itu akan terurai saat kau kaya visualisasi.

Rabu, 09 Februari 2011

Garuda pemakan bangkai

tunjangan dan pelengkap kebohongan terhadap masturbasi keagungan.

memuat penjelasan rinci dan cermat tentang bentuk - bentuk pemakaian kata - kata sampah yang bertujuan meningkatkan penguasaan terhadap kebusukan ide yang bersarang terang di dalam lampu pijar secara tepat.

pandangan mereka terangkum dalam pandangan Epikuris, kalian berdebat dengan Hedonisme yang menyalakan tanda - tanda seru titik dan koma secara akurat.

demokrasi menjunjung nilai- nilai anti kemanusiaan yang bergerak pada bidang keselarasan burung garuda yang beranak nepotisme turun menjadi darah hangat pada setiap kumpulan tinja basah yang menjadi modal untuk sebuah nyawa.

bentrok..
penganiayaan..
sara..
penggusuran..
menjadi tradisi kebanggaan nasional acuh tak acuh terhadap kaum telanjang yang sedang mengisi acara pada keganasan masal.

adalah kaum Mu’tazilah berkiblat kepada kaum Epikureanisme kaum jas hitam di perindah lipatan dasi dengan ukuran celana dalam yang melebihi ukuran otaknya berbaris rapi memperhatikan wacana keluh kesal rakyat.
di antara bara hitam pembakaran surga ibadah menjadi nilai - nilai tayangan yang sayang di lewatkan dan menjadikan jutaan nyawa sebagai pasar malam hiburan lepas.

mereka memuat pepatah bahkan ludah kental yang membentuk kata mutiara hingga bertujuan menyuntikan serum ke dalam semua insan untuk patuh tunduk terhadap sayap garuda yang telah lama menjadi simbol kekonyolan negara yang tidak mempunyai guru dari dahulu kala.

persaudaraan kami retak menggertak menjadi roti tawar berwarna coklat kombinasi pasukan langit biru yang membakar bulu - bulu mimbar kodrat pesta pora yang kalian bilang istana dan gedung bersimbolkan emas.

wahai kalian yang berhasil memperbudak leluhur kami.
dendam dan kutukan akan terkemas atas tulisan penyakit yang tidak akan di sembuhkan.

ketika para stoisis membangun kembali gedungnya vonis kepapaan ini akan menjadi fosil ukiran nyawa bayar nyawa sesuai dengan paragraf serta bab yang tidak asing lagi dengan seruan kaya semakin kaya dan miskin semakin tenggelam bersama era negeri ini.

Kamis, 27 Januari 2011

setiap hari

di mulai dengan aku membaringkan badan dan menatap ke atas.
aku melihat sebuah kehidupan yang lain.
aku menghembuskan dan menyiptakan imaginasi yang mulai tersusun.
aku mulai merasakan wangi yang masuk ke pori-pori.
maafkan aku telah merusak sirkulasi udara kamar ini.

aku seorang penjelajah di padang gersang tanpa bekal.
melihat ke bawah, sepatu ku berdebu dan kaki ini terluka.

aku rindu suara itu.
apa aku mulai dekat dengan tujuan ku?
seekor elang memberi tanda
aku pun duduk di wilayah nya.
memberitahukan kemustahilan apa yang aku cari.

aku kembali merebahkan badan dan menatap kembali ke angkasa.
aku tersenyum dan menemukan apa yang aku cari.
keterasingan dan kebimbangan.
benar ini yang aku cari dan aku menikmatinya.

Minggu, 09 Januari 2011

pria lemah yang memohon

Kadang - kadang anda membuat saya takut
kau bagai seekor burung putih
lembut seperti alat produksi wanita
tapi ingat pisau adalah kebenaran

begitu banyak transaksi kemewahan di perjual belikan
tak lain itu adalah harga diri
ini adalah kata - kata terakhir saya
semoga mereka terukir di batu
dan menyebar melalui kerajaan senja

sebuah rahasia terkubur dan di kemas sangat indah
melalui tangan emas dengan pengiriman kecemasan
metabolisme mereka hancur di rusak sistem pertahanan tubuh mereka sendiri

aku berbeda.....
berbeda dari semua semut yang tertidur
berbeda dengan pria yang menciptakan artikel busuk di sebuah drama hidup

aku bukan.....
bukan pria yang memohon belas kasihan dalam situasi apapun.